NSI.com, JAKARTA – Isu kebocoran data kembali menghebohkan masyarakat di bumi Nusantara ini. Kali ini, miliaran data registrasi SIM card handphone diduga bocor dan diperjual belikan di pasar gelap. Kabar tak sedap itu dibagikan pemilik akun Twitter@Srifqi pada Kamis (1/9). Tangkapan layar tersebut berisi postingan pemilik akun Bjorka di Breach Forums.
Dalam unggahannya, Bjorka menawarkan 1,3 miliar data registrasi nomor kartu seluler warga Indonesia, mulai dari Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telepon, provider dan tanggal registrasi.
Dari penulusaran data sampel tersebut, diketahui bahwa data itu dikumpulkan dari 2017 hingga 2020 dari sejumlah operator seluler, diantaranya Telkomsel, Indosat, Tri, XL dan Smartfren.
Tak tanggung-tanggung, kapasitas data yang diisukan bocor mencapai 87 GB, dibanderol dengan harga US$50 ribu atau sebesar Rp743,5 juta. Sebagai sample, Bjorka menyertakan 1,5 juta data.