Nusantara Satu Info
Daerah Teknologi

Proyek PLTA Kayan Cascade di Kaltara, Jadi Legacy Jokowi untuk Energi Bersih

Kepala KSP Moeldoko saat menghadiri Äcara The Signing Ceremony of Principles Agreement for Project Cooperation Related to Energy Transition between PLN and Sumitomo Corporation di Hotel Intercontinental Sanur Denpasar, Minggu (13/11).

NSI.com, BALI – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade, berlokasi di Kalimantan Utara (Kaltara) adalah sebuah era baru dari proses produksi energi di Indonesia. Pasalnya, PLTA Kayan Cascade merupakan bukti bahwa  Indonesia mampu membangun sejalan dengan prinsip-prinsip ramah lingkungan.

“Ini adalah sejarah dan jawaban masa depan,” ujar Moeldoko usai acara The Signing Ceremony of Principles Agreement for Project Cooperation Related to Energy Transition between PLN and Sumitomo Corporation di sela-sela perhelatan G20 di Hotel Intercontinental Sanur Denpasar, Minggu (13/11).

Dalam acara tersebut, hadir selain Kepala KSP Moeldoko, juga Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Presiden Direktur Sumitomo Corporation Masayuki Hyodo, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi, dan Kepala Perwakilan Sumitomo di Indonesia Eko Hadipermana. Adapun dari PT Kayan Hydro Energy (KHE) hadir Direktur Utama Andrew Suryali.

Seperti diketahui, PLTA Kayan Cascade rencananya dibangun engan kapasitas daya listrik 9.000 Megawatt, dengan nilai investasi total 17,8 miliar dollar AS. Fasilitas terbaru ini nantinya bakal mengakselerasi niatan pemerintah Indonesia, dalam Paris Agreement dan CPOP26 terkait ekonomi hijau. “Desember nanti kita groundbreaking,” tegasnya.

Lebih lanjut, Moeldoko juga menyampaikan jika PLTA Kayan Cascade adalah salah satu bagian penting dari pemerintahan Presiden Jokowi. Pasalnya, fasilitas infrastruktur ini adalah proyek investasi terbesar di hampir 10 tahun belakangan. “Ini akan menjadi legacy dari pemerintahan Pak Jokowi,” tandas Moeldoko.

PLTA Kayan Cascade juga merupakan bentuk nyata dari dukungan terhadap komitmen pemerintah Indonesia dalam mempercepat transisi energi. Selain mematok target bauran energi dari Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025. Presiden Joko Widodo juga menegaskan komitmen Indonesia dalam pemenuhan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Proyek PLTA Kayan Cascade ini sudah berjalan sejak 2011. Konstruksi bendungan pertama akan dimulai pada awal 2023 dan diperkirakan selesai pada tahun 2027.

Listrik yang dihasilkan oleh proyek PLTA ini, akan menyuplai kawasan industri hijau yang dikembangkan PT. Indonesia Strategis Industri (ISI) dan kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan pada umumnya. Dengan terbangunnya PLTA Kayan Cascade, maka daya tarik kawasan industri hijau ini akan semakin kuat bagi seluruh kalangan industri yang peduli pada pengurangan emisi karbon.

Tak hanya itu, dalam rangka mendukung program percepatan transisi energi dan peningkatan energi terbarukan di dalam bauran energi nasional, melalui inisitif PLN, KHE dan Sumitomo Corp berkomitmen membantu percepatan pengurangan emisi karbon sesuai komitmen Pemerintah Indonesia di dalam Paris Agreement dan COP26.

Sumber : Antara News | Editor : Redaksi NSI

Related posts