NSI.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan partai politik, agar tak salah dalam memilih koalisi untuk menghadapi pemilu 2024. Hal tersebut dikemukakan Jokowi, saat membuka rapat koordinasi nasional dan workshop Partai Amanat Nasional (PAN) di Semarang, Jawa Tengah, pada Ahad (26/2), bahwa kerja sama dan koalisi antarpartai sangat penting, sehingga tak terjadi politik yang memecah belah. “Jadi memang dalam politik kalau yang namanya kerja sama itu memang wajib, jangan justru politik itu memecah belah kita. Sehingga sekali lagi, kerja sama itu penting, koalisi itu penting, jangan salah memilih koalisi,” jelas Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi menekankan, kerja sama antar partai politik tujuannya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. “Yang paling penting perkuat kerja sama kebangsaan kita, sehingga persatuan kita tetap terjaga, kesatuan kita tetap terjaga,” tegasnya, sembari menambahkan bahwa kinerja pemerintah selama 8 tahun terakhir, diklaim sudah banyak perubahan yang dilakukan. Karena itu, ia ingin agar perubahan-perubahan yang telah diupayakan oleh pemerintah saat ini, bisa dilanjutkan ke depannya. “Sehingga ke depan memang harus kita lanjutkan perubahan-perubahan yang telah kita lakukan,” pintanya.
Lantas Jokowi mencontohkan, perubahan-perubahan yang telah dilakukan oleh pemerintah, salah satunya yakni pembangunan. Dahulu pembangunan selalu Jawa sentris di mana hampir 70 persen infrastruktur dibangun di Jawa. Namun kini pemerintah telah menggeser pembangunan tidak hanya di Jawa saja, melainkan Indonesia sentris.
Misalnya saja pembangunan infrastruktur yang telah menghabiskan anggaran hingga Rp 3.309 triliun. Pembangunan infrastruktur di berbagai daerah itupun mendorong peningkatan investasi di luar Jawa. “Kemudian pergeserannya terjadi karena infrastrukturnya siap, misalnya jalan tol, bandara airport sudah siap di luar Jawa, dihubungkan dengan kawasan industri, kawasan perkebunan, kawasan pertanian, kawasan pariwisata, kemudian investasi menjadi bergeser. Dulu 70-30, selalu investasi di Jawa 70 (persen), sekarang sudah bergeser 53 persen itu di luar Jawa bukan di Jawa lagi,” jelas Jokowi.
Sumber : Republika.co.id | Editor : Redaksi NSI