NSI.com, JAKARTA – Enam dari 7 ketua umum partai politik koalisi pendukung pemerintah, minus Partai Nasdem, pada Selasa (2/5) bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta. Kali ini, hadir Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan 5 pimpinan parpol lainya yakni Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Pertemuan yang digelar mulai pukul 19.00 WIB itu berlangsung hangat. Berikut rangkuman pertemuan antara Jokowi dan ketum parpol koalisi pendukung pemerintahan antara lain :
MEGAWATI PULANG DULUAN
Setelah bertemu hampir 3 jam, Megawati Soekarnoputri terlebih dulu meninggalkan istana, ketimbang 5 ketum parpol lainnya, usai menghadiri pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana. Mega terlihat meninggalkan istana sekitar pukul 21.38 WIB, didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ketika pulang, Ia tidak memberi satu kata pun saat berjumla wartawan. Mega dan Hasto hanya tersenyum dan melambaikan tangan kepada para jurnalis.
Sementara itu, 10 menit kemudian 5 ketum Parpol lainnya bersama-sama menggelar konferensi pers usai pertemuan. Lima ketum parpol sempat berfoto bersama setelah bertemu Presiden Jokowi. Dalam konfrensi pers itu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo mengaku mendapat titipan besar dari Jokowi terkait Pilpres 2024.
Prabowo mengatakan, pertemuan sekitar 3 jam dengan Jokowi itu lebih banyak bicara mengenai masa depan Indonesia. Ia menampik anggapan ada pembicaraan mengenai capres-cawapres dengan Jokowi. “Secara praktis (mengenai Pilpres 2024) tidak. Tadi titipan besar bahwa kita harus rukun, kompak, bisa bekerja sama demi bangsa dan negara,” kata Prabowo seraya menandaskan bahwa Jokowi banyak bercerita tentang pembangunan Indonesia. Jokowi menyinggung posisi ekonomi Indonesia sudah ada di urutan ke-16 dunia.
Oleh karenanya Prabowo optimistis, Indonesia bisa menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor 4 dunia. Menurutnya, hal itu bisa terwujud bila semua elemen bangsa kompak. “Kita sangat mungkin bisa menjadi ekonomi ke-4 terbesar dunia, kalau kita pandai memanfaatkan keadaan,” ujarnya.
BANTAH DUET GANJAR-PRABOWO
Ditanya soal duet, Prabowo membantah tidak ada dibahas soal duet dengan Ganjar Pranowo saat para ketua umum partai koalisi pemerintah bertemu Jokowi. Ia menekankan, bahwa pertemuan para ketua umum dengan Jokowi, tak terlalu banyak membahas politik. Ia menampik ada pembahasan rencana dirinya mendukung Ganjar Pranowo. “Tadi kita enggak terlalu rinci (membahas soal rencana mendukung Ganjar),” kata Prabowo.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy menyebut, pertemuan antara Jokowi dengan ketua umum parpol, akan membahas koalisi untuk duet Ganjar-Prabowo. Romy, sapaan akrabnya, menyebut pertemuan akan digelar tanpa kehadiran Partai NasDem. Pertemuan sekaligus digelar dalam rangka halalbihalal.
“Pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh ketum-ketum parpol pendukung pemerintah minus NasDem, berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai capres-cawapres,” kata Romy melalui keterangan tertulis, Selasa (2/5).
ALASAN BASDEM ABSEN
Ditambahkan Prabowo, terkait mengenai alasan Surya Paloh maupun perwakilan Partai NasDem tak hadir. Menurutnya, saat ini Paloh sedang berada di luar negeri, sehingga berhalangan hadir. Ia juga tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai alasan NasDem tak bergabung dalam pertemuan tersebut. “Sedang di luar negeri. Sedang di luar negeri,” ujar Prabowo singkat.
Sementara itu, Ketua DPP Partai NasDem Charles Meikyansyah menyebut, partainya tidak menerima undangan pertemuan partai koalisi pemerintah dengan Presiden Jokowi. Ia memastikan tak ada undangan terkait pertemuan yang ditujukan kepada ketua umum maupun sekretaris jenderal. Padahal, dia menjamin NasDem bakal hadir, jika menerima undangan.
Sumber : CNN Indonesia | Editor : Redaksi NSI