SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda melalui lading sektor Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Tim Walikota Untuk Percepatan Pembangunan (TWAP) serta beberapa pihak yang diundang, Rabu (3/8) kemarin, mengadakan rapat koordinasi terkait pengembangan sistem Smart City di Kota Samarinda. Rapat dihadiri ketua dan anggota TWAP serta bidang di Diskominfo kota Samarinda ini dilaksanakan di ruang kepala Diskominfo. Dalam rapat itu, Ketua TWAP Syafaruddin, S.Sos memfasilitasi presentasi dari lembaga Root Link untuk mengawal penguatan smar city kota Samarinda.
“Kita telah menyaksikan presentasinya, tinggal kita berharap kawan-kawan dari smar city Jogjakarta ini, bisa ambil bagian pada bidang-bidang tertentu yang masih lemah pada program smart city kota Samarinda,” ujar Saparuddin saat memberikan keterangan persnya, seusai rapat. Dia menilai bahwa setelah mendengarkan dan menyaksikan paparan saat presentasi, tampak ada kemungkinan kerja sama antara Root Link dengan Diskominfo.
“Terutama harapan kita, Diskominfo kedepan melalui Wali Kota, kita harapkan seluruh OPD bersinergi untuk penguatan program smart city. Sehingga masyarakat mudah mengakses informasi-informasi tentang program pemerintah kota, apa yang sedang/tengah dan yang akan dilakukan bisa diketahui oleh masyarakat,” lanjut Syafaruddin. Karena saat ini merupakan jaman keterbukaan informasi, maka ia berharap smart city ini segera saja diperkuat.
Lebih lanjut, Syafar juga menginformasikan bahwa dalam waktu tidak lama akan di lauching Smartcity Samarinda. Kedua, sambungnya, dalam rapat juga didiskusikan mengenai pembangunan media TV Probebaya. Dalam diskusi itu, TWAP mengundang Mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kaltim, yakni Suarno yang memahami bagaimana membangun sebuah media televisi. Oleh karenanya dalam rapat itu, Suarno banyak memberikan masukan terhadap rencana peluncuran TV Probebaya ini.
Terkait rencana pembangunan Tv Probebaya tersebut, Suarno saat ditanya mengatakan bahwa dalam membangunan sebuah media, harus diperhatikan adalah Aksesbilitas, efektifitas dan efisiensi terkait pembiayaan.
Untuk media TV misalnya, menurut Suarno harus dipastikan bahwa siaran yang disampaikan benar-benar bisa diakses oleh masyarakat, lalu dipertimbangkan juga sejauh mana siaran itu membawa dampak kepada msyarakat. Dan yang juga tidak kalah pentingnya adalah bagaimana efisiensi dalam pembiayaannya.
Oleh karenanya, mantan Ketua dan anggota KPID Kaltim dua periode ini menyarankan, jika memang pemerintah sudah ada kerjasama dengan pihak ketiga untuk memanfaatkan jaringan TV Satelit, maka diperkuat dengan media konvergensi, demi memudahkan akses siaran oleh masyarakat. Yakni siaran TV satelit yang merupakan media mainstraim, harus bisa menjadi media convergenci.
Dalam hal ini tentu dibutuhkan share konten ke berbagai media sosial yang banyak digunakan masyarakat Samarinda, baik melalui youtube, facebook, instagram, dan platform medsos lainnya. “Dan kepentingan adanya media ini, kita harapkan tugas dari teman-teman kominfo maupun humas pemerintah kota Samarinda adalah bagaimana bisa memanfaatkan media untuk membangun komunikasi dua arah, antara masyarakat dengan pemerintah, yang dapat diketahui umpan baliknya,” harap Suarno.
Kepala Diskominfo kota Samarinda Dr Aji Syarif Hidayatullah mengatakan bahwa TV Probebaya ini merupakan bantuan dari sebuah komunitas, dimana mereka yang mengurusi semua perijinan dan menyediaan channel, sedangkan pemerintah kota mendapatkan saluran gratis yang akan disatukan dengan paket di komunitas mereka.
Oleh karena itu pemerintah kota tinggal memikirkan bagaimana melakukan pembuatan konten guna mensosialisasikan segala hal berkenaan dengan program Probebaya agar bisa diakses oleh seluruh masyarakat kota Samarinda. Hal ini diharapkan bisa menjadi jembatan informasi dan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat. Sehingga masyarakat bisa mengerti berbagai hal yang ada dalam program Probebaya dan terlibat secara aktif mesukseskannya.
Sumber : Diskominfo Kota Samarinda | Editor : Suarno