Nusantara Satu Info
IKN NUSANTARA Nasional

Media Asing (CNA) Sorot Proyek IKN, Progress Pembangunannya Lambat

Foto: Penampakan terkini di proyek IKN. (Dok.Kementerian PUPR)

NSI.com, JAKARTA – Media asing yang berkantor pusat di Singapura, Channel News Asia (CNA), menyoroti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Media berbahasa Inggris itu, melaporkan bahwa istana kepresidenan yang akan berbentuk burung Garuda, lambang negara, belum menampakkan bentuk sempurna.

CNA mengungkapkan tepat pada 17 Agustus 2023, waktu dimulainya hitungan mundur satu tahun kepindahan pemerintah ke kota baru pada 2024, istana belum jua berdiri. Menurut media asing ini, progres pembangunan istana tersebut baru mencapai 20 persen. “Akibat tekanan waktu, ribuan pekerja konstruksi bekerja sepanjang waktu, untuk menyelesaikan struktur dan beberapa bangunan lainnya,” papar CNA dalam artikelnya berjudul ‘No Garuda-inspired palace yet: Slow construction among other woes in Indonesia’s new capital Nusantara’, dikutip Kamis (17/8/2023).

IKN sendiri ditargetkan rampung pada Juli 2024, agar pada 17 Agustus 2024 bisa digelar upacara HUT ke-79 RI. Namun, CNA mengatakan adanya kekhawatiran bahwa target ini tidak akan tercapai, ditepis oleh Bambang Susantono, Kepala Otoritas Modal Nusantara. “17 Agustus 2024, Presiden dan beberapa undangan akan merayakan (hari kemerdekaan Indonesia) di sana,” kata Bambang Susantono, seraya menandaskan bahwa “Kami sangat ingin menunjukkan bahwa Nusantara akan menggabungkan manusia, alam, dan budaya. Jadi itu akan menjadi cerdas, hijau dan inklusif.”

Selain menyoroti target penyelesaian proyek, CNA juga mengungkapkan adanya pertambangan ilegal di sekitar IKN. CNA mengutip data lembaga swadaya masyarakat (LSM) Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), mencatat setidaknya ada 160 lokasi penambangan liar di Kaltim. Hampir 70 di antaranya berada di wilayah terluar Nusantara. “Ini sebagian besar adalah tambang batu bara yang dianggap merusak alam. JATAM mencatat ada lebih dari 40 kejadian dalam 12 tahun terakhir, di mana orang jatuh ke dalam lubang tambang batu bara dan meninggal dunia,” tulis CNA.

JATAM, menurut CNA, mengatakan perekonomian masyarakat juga akan terpengaruh. Pasalnya, beberapa tambang berada di kebun warga. CNA mengaku melihat beberapa penambangan liar di bagian luar Nusantara. Beberapa dari mereka bahkan berada di kawasan konservasi alam. Sementara itu pemerintah RI baru saja mengumumkan anggaran IKN sebesar Rp 40,6 triliun untuk tahun depan.”Belanja IKN tahun depan mencapai Rp 40,6 triliun. Jadi yang Rp 35 triliun, Rp 40,6 tirliun itu termasuk yang PUPR sendiri Rp 35 triliun,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2024, di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Rabu (16/8/2023).

Anggaran ini akan dipakai untuk membangun sejumlah proyek prioritas dalam rangka mendukung perpindahan awal, yakni kompleks pemerintahan, perumahan ASN, termasuk bangunan airport VVIP.

Sumber : CNBC Indonesia | Editor : Redaksi NSI

Related posts