Nusantara Satu Info
Daerah IKN NUSANTARA

Kelistrikan IKN Nusantara Terapkan Prinsip ESG

Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN (Persero) Evy Haryadi meninjau langsung lokasi untuk melihat progres konstruksi dan kebutuhan beban di beberapa titik di dalam kawasan IKN Nusantara. (ANTARA/Firman)

NSI.com, BANJARMASIN – Untuk penyediaan kelistrikan selama masa konstruksi IKN, akan mengusung konsep Future Smart Forest City of Indonesia. Hal tersebut dikemukakan Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN (Persero) Evy Haryadi, ketika meninjau langsung lokasi untuk melihat progres konstruksi dan kebutuhan beban di beberapa titik di dalam kawasan IKN Nusantara pada Senin (2/1). PT PLN (Persero), sambung Edy, telah menyiapkan rencana pembangunan infrastruktur sejalan dengan prinsip Environment, Sustainability and Governance untuk melistriki pembangunan ibu kota negara.

“Hari ini selain meninjau kesiapan infrastruktur kelistrikan, saya juga berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, untuk menyinergikan kebutuhan listrik selama masa konstruksi dan pasca konstruksi nantinya” ujar Evy dalam rilisnya diterima Kamis (12/1). Pada tahap pertama, kata Evy, populasi di IKN diperkirakan akan mencapai 487 ribu dengan proyeksi kebutuhan listrik mencapai 95 Mega-watt (MW).

Ditemui di Titik Nol IKN Nusantara, General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Kalimantan (PLN UIP3B Kal), Abdul Salam Nganro menjelaskan bahwa, kondisi sistem kelistrikan di Kalseltengtim, saat ini memiliki cadangan daya listrik hingga 372 MW.

Selain itu, saat ini pihaknya tengah menyiapkan 2 buah gardu induk mobile, dengan masing-masing kapasitas 20 Mega Volt Ampere (MVA) dan 30 MVA. “Untuk dapat memberikan pelayanan yang andal dalam masa konstruksi IKN, kami menyiapkan dua buah gardu induk mobile yang akan dibangun di kawasan Gresik dan ditargetkan akan beroperasi pada April mendatang,” jelas Salam.

PLN, katanya, juga telah mencanangkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di IKN Nusantaram dengan kapasitas 50 Mega-watt dilengkapi baterai berkapasitas 8,3 Mega-watt-hour (MWh). PLTS tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 161 hektar, dengan total investasi mencapai 115 juta dolar AS. “Dengan berbekal pengalaman kami menyelesaikan PLTS Apung dalam waktu satu setengah bulan, demi kepentingan negara, kami siap bersinergi dengan Kemenkomarves dan kementerian lainnya, untuk menyukseskan pembangunan proyek ini,” ujar Evy.

Dalam lawatannya, Evy Haryadi beserta jajaran General Manager PLN Group Kalimantan, berkesempatan juga melihat progres konstruksi Gedung Kantor  Presiden dan lokasi untuk upacara 17 Agustus 2024. Setelah meninjau lokasi yang akan dibangun Kantor Presiden, Evy melanjutkan perjalanannya ke lokasi glamping dan hunian pekerja konstruksi, untuk memastikan kebutuhan listrik di sana.

Sumber : Antara News | Editor : Redaksi NSI

Related posts