Nusantara Satu Info
IKN NUSANTARA Nasional

Ingin IKN Jadi Kota Kelas Dunia, 3 Target Ini Perlu Segera Diwujudkan

Ilustrasi, istana negara. foto istimewa.

NSI.com, JAKARTA – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur terus digenjot pengerjaannya. Proyek di IKN akan memanfaatkan teknologi, agar bisa menjadi Kota Berkelas Dunia. Oleh karenanya, dalam proses pembangunannya, ditentukan 3 target capaian IKN sebagai kota masa depan. Pertama, IKN akan menjadi kota 10 menit yang dirancang untuk pejalan kaki. Kedua, 75 persen area IKN merupakan ruang hijau. Ketiga, IKN masuk 10 kota layak huni terbaik, cerdas dan aktif di dunia. “Harapannya, IKN dapat menjadi pusat pertumbuhan baru yang dapat mendorong ekonomi di wilayah tengah dan timur Indonesia,” tulis Kementerian PUPR dilaman Instagramnya.

Sementara itu, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mempersiapkan infrastruktur mitigasi banjir, di kawasan sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. “OIKN telah melakukan berbagai upaya untuk memitigasi banjir, di antaranya dengan membangun bendung, embung, dan retensi kolam-kolam yang dilakukan oleh Kementerian PUPR yang saat ini masih berjalan. Selain itu, juga dilakukan pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan penyusunan Rencana Pengelolaan DAS terpadu di IKN dan rehabilitasi hutan dan lahan oleh BPDAS Mahakam Berau,” kata Sekretaris OIKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya.

Lebih lanjut dikatakan Jaka, sebelumnya Otorita IKN telah mengidentifikasi adanya potensi banjir di beberapa area di Kelurahan Sepaku, dimana wilayah tersebut merupakan daerah dataran rendah, yang kerap menjadi langganan banjir. Oleh karenanya, OIKN bersama dengan pemangku kepentingan lainnya sedang membangun infrastruktur untuk mengatasi banjir di kawasan sekitar IKN, khususnya di Kelurahan Sepaku.

OIKN juga telah mengidentifikasi penyebab banjir di Kelurahan Sepaku, pada 17 Maret lalu. Di mana penyebabnya adalah hujan yang terjadi di bagian hulu dan adanya gorong-gorong yang tidak optimal, sehingga meningkatnya aliran permukaan, lalu ada faktor erosi, kemudian sedimentasi dan pendangkalan sungai.

Sumber : Okezone | Editor : TMC / Redaksi NSI

Related posts