Nusantara Satu Info
KOMUNITAS PEMILU

Gatot Nurmantyo: KAMI Belum Tentukan Arahkan Dukungan Capres 2024

Presidium KAMI Gatot Nurmantyo dan jajaran dari KAMI menggelar konferensi pers menyikapi permasalahan bangsa pada hari ini, Minggu (7/5). (CNN Indonesia/Ryan Hadi Suhendra)

NSI.com, JAKARTA – Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) hingga kini belum menentukan arah dukungan,  terhadap salah satu bakal calon presiden dalam Pilpres 2024, baik terhadap kandidat Capres Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Presidium KAMI Gatot Nurmantyo menuturkan hal itu, dikarenakan 8 maklumat KAMI di antaranya berisi sorotan terhadap kasus korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), hingga praktik politik dinasti masih terjadi hingga saat ini.

“Untuk itu, maka dalam perpolitikan sekarang, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia dalam proses penentuan, dan sekarang ini tidak ada berpihak kepada siapa pun juga, karena KAMI  fokus pada perjuangan untuk menyelamatkan Indonesia,” jelas Gatot dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (7/5).

Lebih lanjut Gatot menjelaskan, keputusan KAMI untuk tidak mendukung siapa pun dalam Pilpres 2024 bukan keputusan final. KAMI akan menunggu penetapan bakal calon presiden dan wakil presiden oleh KPU terlebih dahulu, sembari melihat rekam jejak para calon. “Nanti apabila sudah ada keputusan, KAMI akan mendiskusikan apakah calon yang diusung dan partai yang diusung, bisa sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam maklumat KAMI,” imbuhnya.

Maklumat KAMI yang dimaksud, sambung Gatot, di antaranya menuntut pemerintah menghentikan segala bentuk kriminalisasi, hingga meminta Presiden Jokowi menepati sumpah jabatannya sebagai presiden RI. KAMI juga turut mendesak pemerintah, DPR, DPD dan MPR menegakkan penyelenggaraan dan pengelolaan negara, agar tak menyimpang dari jiwa, semangat dan UUD 1945. KAMI juga menuntut, agar pemerintah bertanggung jawab untuk mengatasi resesi ekonomi yang melanda Indonesia saat ini.

Lebih lanjut, KAMI menuntut penyelenggara negara menghentikan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta menghentikan sistem dan praktik oligarki, kleptokrasi, politik dinasti dan penyelewengan kekuasaan. Gatot menambahkan, sebagian maklumat KAMI di atas masih terjadi hingga kini. Hal itu lah yang mendasari pihaknya belum ingin menyatakan dukungan terhadap bakal calon presiden, yang sudah diumumkan oleh partai politik.

“Kesimpulannya adalah sekarang ini telah terjadi perampokan hak-hak anak muda kita, karena hak-hak mereka nanti hilang dengan terjadinya korupsi di berbagai wilayah, maka angka IPK [Indeks Persepsi Korupsi] kita rendah, telah terjadi eksploitasi sumber daya alam besar-besaran, kemudian perusakan lingkungan hidup,” ucap Gatot seraya menyebutkan “Kita lihat saja 600 hektare lebih untuk food estate sudah gundul sekarang, padahal kita ini paru-paru dunia, kemudian pelanggaran HAM, hukum semau-maunya, anggota KAMI pun sendiri ada yang kena,” pungkasnya.

Sumber : CNN Indonesia | Editor : Redaksi NSI

Related posts