NSI.com – ANGGOTA Komisi VII DPR RI Rofik Hananto meminta pemerintah untuk memperbanyak industri smelter dalam negeri, mengingat pada Juni 2023 mendatang ekspor bauksit akan di stop. Dengan dihentikannya ekspor Bauksit, Rofik memperkirakan Indonesia akan ada surplus produksi bauksit, yang belum tentu dapat diserap seluruhnya. Lebih lanjut Rofik menjelaskan, sebagaimana dilansir dari laman dpr.go.id, bahwa saat ini baru ada 4 industri smelter dalam negeri, dengan kapasitas pengolahan 14 (empat belas) juta ton.
Sementara, berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) Kementerian ESDM Tahun 2022, produksi bauksit mencapai 48 juta ton, sehingga diperkirakan masih ada sekitar 34 juta ton yang belum terserap. “Ini sebenarnya yang kita tunggu responnya dari Pemerintah, karena dari hasil RDPU Komisi VII DPR RI dengan KADIN, diperkirakan baru ada empat smelter nanti yang akan dapat menyerap sekitar 14 juta ton bauksit,” jelas Rofik melalui rilis yang disampaikannya baru-baru ini.