NSI.com – PEMERINTAH Indonesia terus membuka keran investasi besar-besaran di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan saat ini, telah tercatat ada ratusan perusahaan, baik dari dalam maupun luar negeri berasal dari 17 negara, telah menandatangani kerjasama. Beberapa perusahaan yang menyatakan akan membangun dan berinvestasi di IKN dalam waktu segera, yakni Konsorsium CCFG Corp, PT Risjadson Brunsfield Nusantara, Korea Land and Housing Corp, dan PT Summarecon Agung Tbk serta perusahaan migas pelat merah, PT Pertamina.
Kepala Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengungkapkan, hingga akhir Januari 2023, telah lebih dari 100 investor menyatakan tertarik berinvestasi di IKN. Selain itu, investor telah menyampaikan Letter of Intent kepada Otorita. Sejumlah sektor investasi yang diminati diantaranya, infrastruktur dan utilitas sebanyak 25 investor, edukasi 15 investor, konsultan 14 investor, perumahan 10 investor, komersial 9 investor, teknologi 6 investor, kesehatan 5 investor dan perkantoran sebanyak 6 investor.
“Saat ini ada tiga investor yang siap membangun hunian di IKN, yaitu Konsorsium CCFG Corp dan PT Risjadson Brunsfield Nusantara dengan investasi sebesar Rp 30,8 triliun,” ujar Bambang dalam Mandiri Investment Forum di Jakarta, Februari lalu, seraya menambahkan selain itu, ada Korea Land and Housing Corp dengan investasi Rp 8,65 triliun dan PT Summarecon Agung Tbk. sebesar Rp 1,67 triliun. Melalui investasi tersebut nantinya akan dibangun 184 tower hunian, dengan kapasitas 14.500 jiwa dan direncanakan akan selesai pada akhir 2024.
Sebelumnya, Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga memaparkan, dalam rangka penyediaan air baku di IKN, seperti bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sepaku progresnya sudah di atas 80 persen. “Jadi, progres 82 hingga 85 persen ini untuk menjamin ketersediaan air baku di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP),” ujar Danis, seperti dikutip dalam tayangan Youtube Sekretariat Kabinet.
Lebih lanjut Danis mengatakan, progres di luar KIPP tengah dibangun 3 infrastruktur jalan tol, dengan total panjang 27 kilometer yang mana progresnya masih di bawah 5 persen. “Progresnya ada yang sudah 6 persen, ada yang 2 persen,dan ada yang 1 persen karena memang baru sekitar 2 bulan,” ucapnya, seraya menandaskan untuk akses jalan tol seksi 5A itu menyambung ke arah pulau Balang besar, jembatan balang besar, jembatan balang kecil.
Selanjutnya, kabar dari pembangunan di KIPP memiliki luas lahan mencapai 6.600 hektar, saat ini masih fokus pengembangan dan pembersihan lahan. Kawasan itu nantinya akan berisikan istana negara, kantor kementerian, hingga sumbu kebangsaan. “Ada beberapa yang di gali 65 persen, tapi kalau dari sisi progress keseluruhan baru 1,5 persen, karena kalau clearing dan grubbing secara nilai relatif tidak besar,” tandasnya.