NSI.com – KETUA Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengutuk tindak kekerasan para pemukim ilegal Israel di kota Huwara Nablus, yang melakukan penghancuran terhadap pemukiman warga Palestina. Sebagaimana dilansir dari laman dpr.go.id, Fadli yang juga menjabat Wakil Presiden The League of Parliamentarians for Al Quds (Liga Parlemen Dunia untuk Palestina) ini, mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB segera mengambil langkah konkrit menghentikan segala bentuk kekerasan Israel. “BKSAP DPR RI mengutuk keras aksi vandalisme pemukim ilegal Israel. Tak boleh ada pembiaran terhadap tindak kekerasan apapun, termasuk kebrutalan pemukim ilegal Israel terhadap warga Palestina. Sulit untuk menutup mata, bahwa selama ini Israel diberi status perlakuan luar biasa yang memungkinkannya terus melakukan kejahatan dengan impunitas lengkap. Sementara itu, rakyat Palestina diminta menahan diri untuk tidak melakukan pembelaan diri,” ujar Fadli dalam siaran pers yang disampaikannya, Rabu (1/3/2023).
Lebih lanjut, Fadli menyatakan, BKSAP terus mendukung Pemerintah Indonesia selalu proaktif menekan DK PBB, untuk menggelar pertemuan darurat atas situasi di Palestina. Hal tersebut, ungkap Fadli, merupakan langkah politik yang harus diambil sebagai bagian dari mandat konstitusi politik luar negeri Indonesia, yang mengecam segala tindak kekerasan terhadap kemanusiaan. Oleh karenanya, BKSAP akan terus melakukan Diplomasi Parlemen, dalam merespon tragedi ini. BKSAP DPR RI akan kembali mengangkat isu Palestina di Sidang Umum Inter-Parliamentary Union (IPU), pada 11-15 Maret mendatang di Manama, Bahrain. Bahkan, sambung Fadli, BKSAP DPR RI juga sudah menyiapkan draf resolusi. terkait Palestina ke sidang IPU tersebut, agar diadopsi sebagai emergency item.
Terlebih, sambung Fadli, kebrutalan Israel di Huwara Nablus, diduga kuat dilindungi bahkan didukung oleh oknum aktor internasional, dan pihak keamanan rezim sayap kanan radikal Israel. “Pernyataan Menlu Palestina Riyad al Maliki, menduga kuat ada aktor internasional melindungi Israel dari pertanggungjawaban, harus disikapi serius oleh DK PBB,” tegas Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.
Sebagaimana diketahui, Palestina kembali mencekam pada Minggu 26 Februari 2023 baru-baru ini, bahwa berdasarkan catatan media internasional, lebih dari 30 rumah dan puluhan mobil warga Palestina dibakar. Seorang warga Palestina ditembak mati dan sekitar 400 warga Palestina terluka. Tragedi tersebut merupakan tindak kekerasan brutal dan terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Editor : Redaksi NSI