NSI.com, JAKARTA – Menghadapi gejolak nilai tukar rupiah, Bank Indonesia (BI) menyiapkan aksi ‘operasi rahasia’ di pasar uang, dengan cara melakukan triple intervention, dimana bank sentral mengintervensi pasar palas, yaitu uang valuta asing (valas) berjangka atau domestik non delivery forward (DNDF) dan pasar sekunder, BI ternyata menjalan operation twist.
Sebagai catatan, bank sentral sangat jarang menyampaikan cara-cara intervensi nilai tukar secara detail, di luar skema triple intervention. Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menjelaskan, yang dimaksud dengan operation twist adalah BI menjual Surat Berharga Negara (SBN) tenor pendek dan membeli di tenor panjang.
“Dengan menjual di tenor pendek akan memengaruhi yield jangka pendek untuk naik, sehingga daya tarik investasi meningkat karena imbal hasil naik, yang akan membantu stabilitas nilai tukar,” ungkapnya, Kamis (25/8) kemarin.