NSI.com, JAKARTA – Pendiri SMRC, Prof Saiful Mujani mengatakan, isu mengenai polarisasi perdebatan lama yang pada mulanya lebih banyak mengenai persoalan ekonomi, kiri atau kanan. Di Indonesia, perdebatan mengenai ideologi ekonomi ini relevan. Ada yang berharap negara lebih mengambil peran dalam menanggulangi persoalan ekonomi yang ada, namun kemungkinan ada pula yang tidak menginginkan. Yang lebih penting, perlu dilihat apakah perbedaan ideologi membuat masyarakat terbelah.
Kemudian, apakah cukup besar warga yang ada di ekstrem kanan dan cukup besar yang berkumpul di ekstrem kiri, karena ini konsep polarisasi. Dalam studi yang telah dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), masyarakat diminta memberi skor pada dirinya antara 0-10. Semakin mendekati 0 berarti semakin pro pandangan pemerintah bertanggung jawab bagi kesejahteraan rakyat. Semakin mendekati 10 berarti semakin mendukung ide rakyat mengurus diri sendiri dan bertanggung-jawab atas keberhasilan hidupnya.