NSI.com, JAKARTA- Sebanyak 183 investor, pada Rabu 30/11) lalu, hadir dalam Forum Ibu Kota Nusantara (IKN) yang digelar di negeri jiran Kuala Lumpur, Malaysia. Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra Atmawidjaja menjelaskan, 183 investor bergerak dari berbagai sektor diantaranya properti, start up, industri, kesehatan, transportasi, energi, digital dan lainnya yang berminat untuk ikut mengembangkan IKN. “Jadi kita sudah konsolidasikan materinya supaya itu bisa ditangkap dengan mudah oleh investor,” ucap Endra, Kamis (1/12/2022).
Forum pertemuan yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia ini, menghadirkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Mewakili pemerintah, Menteri Basuki mengatakan bahwa Pemerintah akan memberikan berbagai kemudahan untuk berinvestasi di IKN, khususnya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1A, 1B, dan 1C dalam tahap awal pengembangan IKN. “Kami ingin melangkah maju bersama dan akan memberikan karpet merah yang lebih merah bagi para investor Malaysia, khususnya sebagai sahabat Indonesia,” kata Basuki.
Selain itu, sambung Menteri Basuki, pembangunan IKN hanya akan menggunakan 20-30 persen dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Oleh karenanya 80 persen lainnya menggunakan dana investasi, baik berupa Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) maupun investasi murni.
Usai pertemuan dengan 183 investor dari Malaysia, rencananya mereka akan diajak berkunjung langsung ke IKN yang dijadwalkan pada triwulan ke-2 atau ke-3 tahun 2023. Sementara menurut laporan, beberapa negara lain selain Malaysia, juga tertarik untuk berinvestasi di IKN, seperti negara Finlandia, Jepang, Brunei Darussalam hingga Korea Selatan.
Sumber : Kompas.com | Editor : Redaksi NSI